Jadi penulis merupakan cita-cita saya atau mungkin impian lebih tepatnya. Tentu ini adalah dua hal yang berbeda bukan? Menurut kamus Bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang ingin dicapai. Sementara impian adalah hal yang diinginkan. Kenapa saya bilang impian bukan cita-cita? Jawabannya adalah karena memang saya sendiri tidak terlalu serius dalam mengejarnya, saya kurang berlatih bahkan jarang sekali menulis, jadi bagaimana bisa itu dikatakan sebagai cita-cita?
Saya akui menulis bukanlah hal mudah khususnya untuk pemula belia yang masih bau kencur seperti saya, banyak kendala yang harus dihadapi, dan membuat bingung. Mungkin untuk para pemula seperti saya yang menjadi masalah antara lain, mulainya harus bagaimana, awal paragraf harus basa-basi atau bagaimana, bagaimana memilih kosakata, judul atau isi dulu dst. Tapi semua itu bisa dirangkum menjadi satu kata ajaib yaitu ’bagaimana’ ( lihat hampir semua yang saya tanyakan memakai kata ’bagaimana’ ). Atau mengalami masalah yang mungkin juga dialami penulis senior seperti malas, kehabisan ide, jenuh, sibuk dst.
Masalah malasah dan masalah saja yang dipikirkan lalu bagaimana kita mau nulis kalau yang ada dipikiran hanya itu saja, go ahead!! menulis gak harus selalu mengacu pada sastra formal, seperti novel, syair, pantun atau cerpen ( terkadang ini gak terlalu formal juga ). Sekarang ini juga banyak penulis-penulis muda yang punya gaya tulisan kocak dan santai, jadi cobalah tulis apa yang Anda suka apa, mau atau pikirkan seperti yang sekarang saya lakukan. Bisa berupa apa saja kan? Apa yang Anda alami hari ini, unek-unek, hobi, kritik dan opini ( tapi tetap mengacu pada asas berpendapat ya J). Dengan menulis apa yang Anda suka dan inginkan ide akan mengalir begitu saja seperti air, hati pun senang Ibu-Bapak senang, semua senang hahaha
Ketika kita sudah mulai atau baru mau mulai menulis tentu ada semangat ’45 yang menggebu-gebu bagaikan gelora asmara ( ok terlalu lebay nampaknya ), rasanya pengen nulis semua yang udah terurai cantik di otak tapi terkadang di tengah perjalanan atau ketika baru menatap layar komputer, semua yang ingin kita tulis buyar dalam sekejap entah apa penyebabnya, iya gak? Betul, betul, betul. Nah kalau saran saya yang masih pemula belia yang masih bau kencur ini hanya ada dua pilihan. Hidup memang penuh dengan pilihan bro dan sist, tinggal bagaimana kita memilih yang tepat, akurat, nyaman, dan yang terbaik. Pilihan pertama adalah berhenti beberapa detik lalu mengingatnya atau sambungkan saja dengan kalimat sebelumnya. Kedua tinggalkan dan lanjutkan besok atau selang beberapa jam, bangkitkan kembali imajinasi dan semangat untuk cuap-cuap.
Jujur gaya tulisan apa adanya ( ya apa adanya tapi ada apanya juga, maksudnya isinya ) seperti ini, saya terinspirasi oleh seorang penulis yang bukunya sudah saya incar dari awal diluncurkan tapi baru saya beli kemarin hehe. Saya pikir gaya penulisan seperti ini asik, tidak banyak beban seperti harus teratur atau sesuai kaidah berbahasa yang terlalu rumit, santai tapi bermakna ( semoga saja ), bisa dalam suasana hati apa saja, gembira, sedih, kesal kita bisa tuangkan dalam tulisan. Tapi saya juga sempat berpikir apakah ini termasuk dalam kategori plagiat? I don’t hope so, amin.
Menulis memang menyenangkan banyak hal yang bisa kita tuangkan, dapat melegakan perasaan karena anggap saja menulis adalah curhat ( tapi jangan terlalu membuka diri kalau tulisan Anda akan dibaca orang lain ), menulis bisa menghilangkan kepenatan dan kejenuhan hidup, dengan menulis bisa mengasah kreatifitas dan imajinasi tentunya. Wadahnya pun sudah banyak seiring dengan perkembangan tekonologi, bisa di blog, situs jejaring sosial ( saya tidak mau menyebutkan situs-situsnya soalnya enak dimereka saya iklanin tapi saya tidak dapat royalti, huh enak saja! *_* ), atau kalau sudah berani dan bisa Anda dapat mengirimkan tulisan Anda ke koran atau majalah, kalau pun dapat honor itu berarti bonus, hati senang perut kenyang hahahha
Jadi menulislah sebelum menulis itu dilarang, menulislah selagi masih mampu, menulislah selagi Anda menyukainya, menulislah selagi ada kesempatan, ada jalan, dan ada semangat, menuslilah apa yang Anda suka, menulislah hal-hal menyenangkan selagi masih bisa menikmatinya, dan menulislah agar bangsa ini semakin maju J
Nangka busuk ada manggis yuk kita nulis ( agak maksa )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar